Friday, March 15, 2013

Program Menghitung Nilai Rata-rata

BY Anonymous No comments

Oke, kali ini gua posting Program Menghitung Nilai Rata-rata, tp dengan inputan 3 nilai, silahkan yg mau download disini.
Jangan lupa comment. Terima-kasih.

Program Menghitung Luas Lingkaran Pada Pascal

BY Anonymous No comments

Oke, kali ini gua posting Program Menghitung Luas Lingkaran, silahkan yg mau download disini.
Jangan lupa comment. Terima-kasih.

Tuesday, March 12, 2013

Teknik Memotret Siang Hari

BY Anonymous No comments

 Memotret di siang hari bukan lah hal yang amat mudah, dimana kita harus rela berpanas-panasan dan kita juga harus pandai-pandai dalam mengatur cahaya. Saya sering memotret di saing hari, menurut saya lumayan sulit memotretnya.. Kamera yang saya gunakan adalah Canon DSLR 350D, saya sering sekali bermain dalam mode otomatis dan manual. Bagi pemula lebih mudah menggunakan mode otomatis, dimana semua sudah di ataur oleh kamera dengan sendirinya dan kita tinggal memotret saja, sedangkan klau kita menggunakan mode manual kita harus mengatur terlebihdahulu.

Ada 3 poin penting dalam pengaturan kamera
  1. Shuter speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula., yang di tunjukan dengan 1/60,1/125, 1/800, 1/3200 dst
  2. Aperature atau bukaan lensa, ditunjukan dengan f2,f16,f4.5,f5.0 dst
  3. ISO, ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya. Nilai ISO ada 100,200,400,600 sampai 6400.
     
Ada beberapa tips dari saya mengenai teknik memotret di siang hari.

Seperti yang dilakukan dalam memotret di siang hari, saya selalu mengunakan mode manual, ya di mana dapat mengatur kamera yang gunakan. Jika cahaya pada siang hari sangat terang kita dapat menggunakan shuter speed yang besar misalnya 1/3200, semangkin tinggi shuter speed yang kita gunakan maka gambar yg kita hasilkan tidak akan noise atau bisa sedikit agak gelap. Sedangkan jika cahaya yang ada di sekeliling kita agak redup maka kita bisa mengecilkan shuter speed kita.

Memotret di siang hari enaknya menggunakan ISO 100 atau 200 sudah cukup. Dimana jika kita menggunakan ISO yang terlalu tinggi maka hasilnya akan noise.

Di dalam pengaturan aperature tidak terlalu sering mengaturnya, tapi sering menggunakan aperature F 4.5, tapi anda jangan khawatir jika anda ingin memfokuskan pada suatu objek dan memburamkan latarbelakangnya anda dapat menggunakan aperature F2 dan F4.6, sedangkan jika anda ingin memfokuskan terhadap kedua-duanya anda harus mengatur apereture ke F16 atau F22.

Tetapi ada juga kelemahan dalam memotret di siang hari, dimana matahari tepat diatas kepala kita. Disamping kekuatan cahaya yang sangat terang ia akan menghasilkan bayangan yang sedikit buruk terutama di bagian wajah…

http://edukasi.kompasiana.com/

KOMUNIKASI KEPERAWATAN

BY Anonymous No comments

  1. KLIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN
    Gangguan penglihatan dapat terjadi baik karena kerusakan organ, misal kornea, lensa mata, kekeruhan humor vitreus, maupun kerusakan kornea, serta kerusakan saraf penghantar impuls menuju otak. Kerusakan di tingkat persepsi antara lain dialami klien dengan kerusakan otak. Semua ini mengakibatkan penurunan visus hingga dapat menyebabkan kebutaan, baik persial maupun total.
    Akibat kerusakan visual, kemampuan menangkap rangsang ketika berkomunikasi sangat bergantung pada pendengaran dan sentuhan. Oleh karena itu, komunikasi yang dilakukan harus mengoptimalkan fungsi pendengaran dan sentuhan karena fungsi penglihatan sedapat mungkin harus digantikan oleh informasi yang dapat ditransfer melalui indra yang lain. Sebagai contoh, ketika melakukan orientasi ruang perawatan, klien harus mendapat keterangan yang memvisualisasi kondisi ruang rawat secara lisan, misalnya, dengan menerangkan letak meja dan kursi, menerangkan berapa langkah posisi tempat tidur dari pintu, letak kamar mandi, dan sebagainya.

    Teknik - teknik yang perlu diperhatikan  :
    1.
    Sedapat mungkin ambil posisi yang dapat dilihat klien bila ia mengalami kebutaan parsial atau sampaikan secara verbal keberadaan atau kehadiran perawat ketika Anda berada di dekatnya.
    2. Identifikasi diri Anda dengan menyebutkan nama dan peran Anda

    3. Berbicara dengan menggunakan nada suara normal karena kondisi klien tidak memungkinkannya menerima pesan non verbal secara visual. Nada suara Anda memegang peranan besar dan bermakna bagi klien.
    4. Terangkan alasan Anda menyentuh atau mengucapkan kata kata sebelum melakukan sentuhan pada klien.
    5.
    Ketika Anda akan meninggalkan ruangan atau hendak memutus komunikasi / pembicaraan, informasikan kepadanya.
    6.
    Orientasikan klien pada suara suara yang terdengar di sekitarnya.
    7.
    Orientasikan klien pada lingkungannya bila klien di pindah ke lingkungan yang asing baginya
  2. KLIEN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAGangguan pendengaran dapat terjadi berupa penurunan pendengaran hingga tuli. Bentuk tuli yang selama ini dikenal ialah tuli perspektif dan tuli konduktif. Tuli perspektif adalah tuli yang terjadi akibat kerusakan sistem saraf, sedangkan tuli konduktif terjadi akibat kerusakan struktur penghantar rangsang suara.Pada klien dengan gangguan pendengaran, media komunikasi yang paling sering digunakan ialah media visual. Klien menangkap pesan bukan dari suara yang dikeluarkan orang lain, tetapi dengan mempelajari gerak bibir lawan bicaranya. Kondisi visual menjadi sangat penting bagi klien ini sehingga dalam melakukan komunikasi, upayakan supaya sikap dan gerakan Anda dapat ditangkap oleh indra visualnya.

    Berikut adalah teknik teknik komunikasi yang dapat digunakan klien dengan gangguan pendengaran :
    a.
    Orientasikan kehadiran diri Anda dengan cara menyentuh klien atau memposisikan diri di depan klien.
    b.
    Usahakan menggunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan perlahan untuk memudahkan klien membaca gerak bibir Anda.
    c.
    Usahakan berbicara dengan posisi tepat di depan klien dan pertahankan sikap tubuh dan mimik wajah yang lazim.
    d. 
    Jangan melakukan pembicaraan ketika Anda sedang mengunyah sesuatu ( misalnya makanan atau permen karet )
    e.
    Gunakan bahasa pantomim bila memungkinkan dengan gerakan sederhana dan perlahan.
    f. 
    Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila Anda bisa dan diperlukan.
    g.
    Apabila ada sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, cobalah sampaikan pesan dalam bentuk tulisan atau gambar ( simbol ).
  3. KLIEN DENGAN GANGGUAN WICARA
    Gangguan wicara dapat terjadi akibat kerusakan organ lingual, kerusakan pita suara, ataupun gangguan persarafan. Berkomunikasi dengan klien dengan gangguan wicara memerlukan kesabaran supaya pesan dapat dikirim dan ditangkap dengan benar. Klien yang mengalami gangguan wicara umumnya telah belajar berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat atau menggunakan tulisan atau gambar.Pada saat berkomunikasi dengan klien gangguan wicara, hal - hal berikut perlu di perhatikan :
    a.  
    Perawat benar - benar dapat memperhatikan mimik dan gerak bibir klien.
    b. 
    Usahakan memperjelas hal yang disampaikan dengan mengulang kembali kata kata yang diucapkan klien.
    c.
    Mengendalikan pembicaraan supaya tidak membahas terlalu banyak topik.
    d.
    Mengendalikan pembicaraan sehingga menjadi lebih rileks dan pelan.
    e.
    Memperhatikan setiap detail komunikasi sehingga pesan dapat diterima dengan baik.
    f. 
    Apabila perlu, gunakan bahasa tulisan dan simbol.
    g.
    Apabila memungkinkan, hadirkan orang yang terbiasa berkomunikasi lisan dengan klien untuk menjadi mediator komunikasi.
  4. KLIEN YANG TIDAK SADAR
    Ketidaksadaran mengakibatkan fungsi sensorik dan motorik klien mengalami penurunan sehingga seringkali stimulus dari luar tidak dapat diterima klien dan klien tidak dapat merespons kembali stimulus tersebut.Keadaaan tidak sadar dapat terjadi akibat gangguan organik pada otak, trauma otak yang berat, syok, pingsan, kondisi tidur dan narkose, ataupun gangguan berat yang terkait dengan penyakit tertentu. Seringkali timbul pertanyaan tentang perlu tidaknya perawat berkomunikasi dengan klien yang mengalami gangguan kesadaran ini. Bagaimanapun, secara etika penghargaan terhadap nilai nilai kemanusiaan mengharuskan penerapan komunikasi pada klien dengan gangguan kesadaran.Pada saat berkomunikasi dengan klien gangguan kesadaran, hal hal berikut perlu diperhatikan :
    a.
    Berhati - hati ketika melakukan pembicaraan verbal dekat klien karena ada kayakinan bahwa organ pendengaran merupakan organ terakhir yang mengalami penurunan penerimaan rangsang pada individu yang tidak sadar dan yang menjadi pertama kali berfungsi pada waktu sadar. Maka perawat harus berhati - hati tidak mengatakan sesuatu pada klien yang tidak sadar atau pada jarak pendengaran, hal hal yang tidak akan mereka katakan pada klien yang sepenuhnya sadar.
    b.
    Ambil asumsi bahwa klien dapat mendengar pembicaraan kita. Usahakan mengucapkan kata dengan menggunakan nada normal dan memperhatikan materi ucapan yang kita sampaikan di dekat klien.c.  Ucapkan kata - kata sebelum menyentuh klien. Sentuhan diyakini dapat menjadi salah satu bentuk komunikasi yang sangat efektif pada klien dengan penurunan kesadaran.
    d.
    Upayakan mempertahankan lingkungan setenang mungkin untuk membantu klien pada komunikasi yang dilakukan.
  5. KLIEN BERBAHASA ASINGMelakukan komunikasi dengan klien yang berbahsa asing dapat menimbulkan gangguan komuniasi di tingkat kognitif, karena ada perberdaan pengetahuan tentang penguasaan dan perbendaharaan kata serta kultur komunikasi.Beberapa hal yang perlu di perhatikan ketika berkomunikasi dengan klien yang mengguanakan bahasa asing, antara lain :
    a.      
    Usahakan mengguanaka penerjemah ( jika memungkinkan )
    b.     
    Usahakan menggunakan kamus untuk menerjemahkan kata – kata.
    c.      
    Usahakan berbicara dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan dengan nada suara normal.
    d.     
    Usahakan menggunakan gerakan pantomim untuk membantu melakukan komunikasi.
  6. KLIEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN RENDAH  ATAU GANGGUAN KEMATANGAN KOGNITIF.Berbagai kondisi dapat mengakibatkan gangguan kematang an kognitif, antara lain akibat penyakit : retardasi mental, syndrome down, ataupun situasi sosial, misal, pendidikan yang rendah, kebudayaan primitif, dan sebagainya.Dalam berkomunikasi dengan klien yang mengalami gangguan kematangan, sebaikanya Anda memperhatikan prinsip komunikasi bahwa komunikasi dilakukan dengan pendekatan komunikasi efektif, yaitu mengikuti kaidah sesuai kemampuan audience ( capability of audience ) sehingga komunikasi dapat berlangsung lebih efektif.
    Komunikasi dengan klien yang mengalami gangguan kematangan kognitif :
    Ø 
    Berbicara dalam tema yang jelas dan terbatas.
    Ø 
    Hindari menggunakan istilah yang membingungkan klien, usahakan menggunakan kata pengganti yang lebih mudah dimengerti, contoh, atau  gambar dan simbol.
    Ø 
    Berbicaralah dengan menggunakan nada yang relatif datar dan pelan.
    Ø
    Apabila perlu, lakukan pengulangan dan tanyakan kembali pesan untuk memastikan kembali maksud pesan sudah diterima.
    Ø 
    Berhati - hatilah dalam menggunakan teknik komunikasi non verbal karena dapat menimbulkan interprestasi yang berbeda pada klien

 

Cara Mengetahui Jenis Kelamin PC

BY Anonymous No comments



Eh cah, jebule komputer ki duwe kelamin loh? gatau bahasa saya ya? wkwk
tenyata komputer itu punya kelamin loh? ga percaya
? coba ajaaaaa:

1. Dengan tampilan dekstop, coba kamu buka notepad  
2. isi dengan kode ini 
CreateObject("SAPI.SpVoice").Speak"I Love You"
 



  
3. Save file tersebut dengan nama xyz.vbs
4. Klik dua kali file yang tadi kamu buat (pastikan volume speaker kamu keras)
4. Jika file tersebut jalan, maka terdengar seseorang menyap
5. Jika yang menyapa suara wanita maka komputer kamu berjenis kelamin perempuan dan begitu sebaliknya.

KOP SURAT LPM UMMgl

BY Anonymous No comments

Kop Surat LPM (UMMgl)

http://www.4shared.com/rar/IWZu-Aq8/Kop_Surat_LPM.html

Program Penambahan, Pengurangan, Perkalian, Pembagian dan MOD dengan Java

BY Anonymous No comments


Langsung aja gue kasih scriptnya ya? jangan lupa belajar! jangan copas-copas melulu ! salam POPULERITAS

public class Matematika {
public static void main (String [] args) {

    int j = 42;
    int i = 37;
   
    double x = 27.475;
    double y = 7.22 ;
   
System.out.println ("Variable Values");
System.out.println ("Penambahan") ;
System.out.println ("i - j = " + (i+j)) ;
System.out.println ("x - y = " + (x+y)) ;

System.out.println ("Pengurangan") ;
System.out.println ("i - j = " + (i-j)) ;
System.out.println ("x - y = " + (x-y)) ;

System.out.println ("Pembagian") ;
System.out.println ("i / j = " + (i/j)) ;
System.out.println ("x / y = " + (x/y)) ;

System.out.println ("Perkalian") ;
System.out.println ("i x j = " + (i*j)) ;
System.out.println ("x x y = " + (x*y)) ;

System.out.println ("Mod") ;
System.out.println ("i mod j = " + (i % j)) ;
System.out.println ("x mod y = " + (x % y)) ;

}
}


Setelah Program Penambahan, Pengurangan, Perkalian, Pembagian dan MOD dengan Java di Run, akan muncul seperti ini: